Sungguh indah analogi yang disebutkan Nabi bagi orang mukmin yang membaca Al-Qur’an sekaligus mengamalkannya.
Dari Abu Musa Al Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
1. “Permisalan orang Mukmin yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak.
2. Orang Mukmin yang tidak membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma.
3. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit.
4. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.”
(HR. Bukhari, no. 5059)
Buah utrujah ini sebangsa jeruk yang memiliki kekhasan bau dan rasa. Mengapa mukmin yang membaca dan mengamalkan al-Qur’an dianalogikan dengan buah ini?
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany dalam “Fathul Baary” (IX/66) menyebutkan hikmah penganalogian mukmin dengan buah ini; selain berbau harum dan dan rasa lezat.
Pertama, kulit buahnya bisa dibuat obat.
Kedua, bentuk, warna dan ukurannya menyenangkan jiwa.
Ketiga, dari bijinya bisa dikeluarkan minyak yang bermanfaat.
Keempat, kulit bijinya berwarna putih seperti hati mukmin.
Kelima, bagus untuk pencernaan tubuh.
Luar biasa indah! Dari rasa, bau hingga biji; bahkan keseluruhan buah ini mengandung manfaat bagi manusia. Demikian halnya mukmin yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya.
Di lingkungan masyarakat, kehadiran mereka disenangi, hatinya bersih, kata-katanya penuh kedamaian dan kesejukan, selalu memberi manfaat sosial, bisa menjadi dan memberi solusi bagi problem yang dihadapi masyarakat, setan pun susah payah memberi pengaruh negative dan lain sebagainya.
Dari hadits ini pula pembaca bisa mengetahui bahwa ketika Al-Qur`an diamalkan oleh orang beriman dalam kehidupan sehari-harinya, maka akan berpengaruh dahsyat baik bagi diri dan sekitarnya.
Al-Qur’an bagi mukmin bukan sekadar dijadikan sebatas retorika indah yang enak didengar; namun juga dimanivestikan dalam kehidupan nyata sehingga wajah Islam yang rahmatan lil-‘aalamin bisa dinikmati, bukan hanya oleh mukmin tapi juga makhluk semesta.
Semoga kita semua diberi kemudahan dalam membaca dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran. Aamiin.