Kamis, 16-01-2025
  • Selamat Datang di Website Resmi Yayasan Tahfizh Entrepreneur Babada

Abdullah bin Amru bin Haraam Syuhada Pertama di Perang Uhud

Diterbitkan : - Kategori : Pendidikan

Abdullah bin Amru bin Haraam (عبد الله بن عمرو بن حرام) merupakan pimpinan dan tokoh Khazraj di Yatsrib, Madinah. Ia berkulit kemerahan, botak dan tidak tinggi.

Sosok Abdullah bin Amr bin Haraam dan Amr bin Jamuh mendapatkan kemuliaan dengan cara tubuh mereka dijaga. Meski sudah wafat sekian lama, dan secara logika jasad mereka pasti punah dimakan tanah, tapi Allah menjaga mereka.

Abdullah bin Amru bin Haraam termasuk dalam 50 orang pemanah pimpinan Abdullah bin Zubair yang ditunjuk Nabi Shallallahu alaihi wasallam untuk menjaga garis pertahanan di atas bukit Uhud.

Sang komandan pemanah, Abdullah bin Zubair berteriak mengingatkan pesan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam agar tetap bertahan diatas bukit, tetapi mereka mengabaikannya, tinggallah hanya 10 orang yang bertahan, termasuk Abdullah bin Amru bin Haraam.

Benar saja, tak lama berselang, sekelompok pasukan berkuda Quraisy di bawah pimpinan Khalid bin Walid (yang saat itu belum masuk Islam), menaiki bukit pertahanan tersebut, dan terjadilah pertempuran tidak seimbang dengan 10 sahabat yang tersisa.

Abdullah bin Amru bin Haraam berhadapan dengan salah seorang jagonya kaum musyrik, Sufyan bin Abdu Syams as-Sulami. Pedang Sufyan mengenai wajah Abdullah bin Amru dan menyebabkan luka yang cukup parah.

Abdullah berupaya menahan rasa sakit selama mungkin tetapi akhirnya tubuhnya rubuh. Sejarah mencatat, Abdullah bin Amru bin Haraam merupakan syuhada pertama di Perang Uhud.

Sang anak, Jabir bin Abdullah dan sebagian keluarganya berdiri menangisi jenazah sang ayah yang amat mengenaskan.

Jabir bin Abdullah bin Amr bin Haraam berkata, “Ketika ayahku terbunuh dalam perang Uhud, aku membuka wajah ayahku lalu aku menangis. Para sahabat melarangku menangis, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak berkomentar atas tangisanku itu. Bibiku juga menangisi kematian ayahku.”

Pada saat itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau tangisi dia atau tidak, malaikat tetap akan menaungi dengan sayap-sayapnya hingga kalian mengangkatnya.”

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan, mereka itu hidup di sisi Robbnya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169).

Yayasan Tahfidz Entrepreneur Babada

Yayasan Tahfidz Entrepreneur Babada adalah lembaga sosial yang bergerak dibidang pendidikan tahfidz Qur’an yang berpusat di Kota Pekanbaru, Riau.

Alamat : Babada 114, Jl. Lintas Sumatra No.Km 14, Kelurahan Mentangor, Kec. Kulim, Kota Pekanbaru, Riau

Kontak : 08117602114 (Telp/Wa)
E-mail : tahfizdentrepreneurbabada@gmail.com